Beberapa waktu yang lalu saya membaca salah satu berita online yaitu tentang pernikahan Tasya Kamila. Tahu kan Tasya Kamila yang baru saja menikah dengan idaman hatinya, Randi Bachtiar setelah pacaran selama 5 tahun. Nah, karena termasuk selebritis papan atas Tasya Kamila para tamunya juga dong para selebritis papan atas, seperti Rossa, Raditya Dika dan lain-lain.
Ada salah satu foto yang diabadikan di instagram milik Rossa, ketika Rossa dan Tasya Kamila sedang berfoto berdua. Nah, di foto berdua tersebut ada salah satu netizen yang berkomentar. Kalian berdua "pendekwati".
Hari gini masih ada juga orang yang melihat penampilan seseorang dari fisiknya. Bukan dari prestasi mereka yang sangat sangat gemilang.
Untunglah, mereka tidak terlalu terusik dengan komentar netizen yang usil tersebut.
Cerita lainnya adalah ada seorang dosen di Universitas Brawijaya bernama Maulina Pia Wulandari PHd, yang mengalami peristiwa tidak menyenangkan dari netizen yaitu ketika foto instagramnya diambil orang yang tidak bertanggung jawab, diedit dan disebarluaskan ke publik. Duh, kasihan banget ya...bagaimana rasanya jika itu adalah kita?Pia Wulandari bahkan mengancam untuk mempidanakan netizen yang telah mencemarkan nama baiknya sebagai seorang ibu, istri dan seorang dosen,
Gambar diambil dari Tribunnews |
Body Shaming artinya adalah mencela penampilan luar seseorang/diri kita sendiri karena terlalu gemuk/terlalu kurus.
Orang yang mengalami Body Shaming akan menjadi orang yang tidak percaya diri dengan dirinya. Atau kalau tidak orang tersebut akan melakukan hal-hal yang agak absurd seperti misal melakukan operasi plastik, membeli kosmetik-kosmetik mahal yang belum tentu bahannya bagus untuk mencapai standar apa yang diinginkan orang lain.
Apa yang Harus Kita Lakukan Bila Mengalami Body Shaming?
Menikmati keragaman harus menjadi perhatian utama kita. Apa itu Kecantikan? Seperti yang mereka katakan, cantik itu di mata yang melihatnya. Kita perlu mengajak gadis-gadis muda untuk mencintai diri mereka apa adanya. Gemuk, Kurus, Tinggi, Pendek tidak masalah selama Anda merasa nyaman dengan diri Anda sendiri. Benci Tubuh bukanlah tentang tubuh Anda - ini tentang pikiran Anda. Atau lebih tepatnya, pikiran dalam pikiran Anda. Dan apa yang Anda rasakan tentang diri Anda adalah apa yang cenderung Anda proyeksikan ke dunia. Kita menghabiskan begitu banyak waktu mengkritik diri sendiri, melihat semua produk ini di media untuk membuat pinggang Anda lebih kecil, lebih tinggi, kulit lebih ringan. Mengapa kita tidak mencoba dan memindahkan sebagian fokus dan mulai mensyukuri tubuh kita seperti itu. Ketika kita belajar untuk fokus pada aspek positif dari tubuh saya dan diri saya sendiri, itu menjadi jauh lebih mudah untuk merasa percaya diri, keluar dan diberdayakan. Kita semua unik, cukup indah, kita diberi tubuh yang kita miliki saat lahir. Kita tidak bisa mengubahnya. Jadi, mengapa kita memiliki rasa malu ini untuk tubuh kita yang indah? Kapan itu menjadi baik-baik saja bagi orang lain untuk memberikan penilaian tentang bagaimana penampilan kita?
Jadi, mari kita coba dan selangkah lebih dekat menuju kebebasan dari Body Shaming. Mari kita mencintai tubuh kita apapun itu ukurannya. Mari mencoba dan jatuh cinta pada diri kita sendiri. Karena jika kita tidak maka siapa yang akan melakukannya? Melayang tinggi di atas pemikiran :bahwa Anda tidak baik-baik saja seperti apa adanya. Ini adalah hidup Anda dan Anda bisa bermain sesuai aturan Anda. Bersyukur dengan ciptaan Tuhan dengan fisik Anda yang sempurna, karena menghargai diri sendiri berarti menghargai penciptanya.
Sumber : Let's Say No To Body Shaming