hutan indonesia diambil dari pinterest |
Hutan tropis Indonesia adalah salah satu bentang alam paling kaya secara biologis dan budaya. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari hampir 18.000 pulau yang membentang antara Pasifik dan Samudra Hindia. Hutan tropis Indonesia merupakan hutan terbesar di seluruh Asia, rumah bagi ratusan suku yang langka dan lebih dari 3.000 spesies hewan termasuk harimau Sumatra, Gajah, Badak dan Orangutan. Hutan merupakan sumber pangan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan, hewan dan makhluk hidup kecil lainnya. Hutan tropis Indonesia sebenarnya memiliki banyak simpanan air dan banyak karbondioksida untuk menangkal pemanasan global. Namun, sayang keberadaannya sekarang terancam.
Ancaman utama terhadap hutan alam Indonesia
adalah pembalakan liar, konversi, kebakaran dan eksploitasi hutan yang tidak
berkelanjutan untuk pemukiman atau industri dan perambahan. Gangguan fungsi
hutan mengakibatkan ketidakstabilan ekosistem hutan. Meningkatnya konflik
manusia - satwa liar adalah konsekuensinya. Habitat yang terbatas, telah mendorong hewan berkeliaran dan mencari makanan dalam
jarak dekat dengan manusia — yang mengakibatkan malapetaka bagi kedua belah
pihak. Seperti yang pernah kita lihat dalam tayangan-tayangan televisi Indonesia apabila Anda mengikuti di tahun 2018, kawanan gajah memporakporandakan kebun seorang petani di Lampung dan membuat pemiliknya Saudah 60 tahun tewas. Menurut suami Saudah kawanan gajah yang masuk ke kebunnya berjumlah 12. Mereka masuk ke lingkungan warga dikarenakan berkurangnya pasokan makanan lantaran banyak hutan yang dibakar menyebabkan habitat mereka berkurang. Nah, seperti manusia pula kan kalau rumah kita digusur tentunya kita bakal marah. Kasus terbaru adalah masuknya ular sanca, kobra di pemukiman warga diduga karena alasan yang sama yaitu berkurangnya habitat dan pangan mereka.
diambil dari pinterest |
Bagaimana caranya agar hutan kita itu ekosistemnya selalu terjaga? Diantaranya adalah dengan :
1. Melakukan penanaman kembali (reboisasi) hutan-hutan yang gundul.
2. Melakukan sistem tebang tanam.
3. Menghukum para pembalak liar.
4. Melakukan penebangan secara konservatif artinya menebang pohon yang sudah tidak produktif lagi. Sehingga pohon-pohon muda yang masih produktif dan menghasilkan tetap dipertahankan sementara yang sudah tua dan tidak produktif ditebang. Jadi, jangan sampai ada salah tebang.
5. Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan. Belakangan ini kita merasakan dampak dari terjadinya kebakaran hutan yang dialami Indonesia tepatnya di Riau yang meluas ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dampak tersebut adalah bencana kabut asap menyebabkan ratusan orang menderita sesak napas dan penyakit pernapasan lainnya. Maka dari itu pemerintah sangat perlu mengidentifikasi apa penyebab kebakaran tersebut dan mencegah terjadinya kebakaran hutan lagi di kemudian hari yang sangat merugikan di sektor negara seperti sektor pendidikan dan ekonomi.
Kabut asap di Riau mengganggu jarak pandang para pengendara- Antara |
6. Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di hutan. Akibatnya akan sangat fatal yaitu kebakaran hutan.
Seperti yang telah saya sebut diatas hutan merupakan sumber makanan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Nah, apa sajakah makanan dari hutan tersebut yang saya sukai? Sebenarnya banyak sekali hasil hutan yang mungkin kalau ditulis disini akan tidak cukup seperti misal dari jenis tumbuhan : mangga, sagu,kopi, kedelai, kemiri, kayu manis, jamur, singkong, aren dan lain-lain. Saya tidak akan membahasnya satu persatu. Salah satu hasil hutan yang saya sukai adalah kolang-kaling yang merupakan buah dari pohon aren (enau) sejenis dengan pohon kelapa dan identik sebagai pohon khas Asia. Alasan saya menyukai nya adalah karena teksturnya kenyal, enak kalau digigit dan rasanya segar. Saya biasanya memasaknya bersama dengan pisang dan santan sehingga disebut kolak kolang kaling pisang. Kolang kaling ini kerap jadi buah favorit di bulan Ramadhan dan sayangnya tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya buah kolang kaling mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
Seperti yang telah saya sebut diatas hutan merupakan sumber makanan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Nah, apa sajakah makanan dari hutan tersebut yang saya sukai? Sebenarnya banyak sekali hasil hutan yang mungkin kalau ditulis disini akan tidak cukup seperti misal dari jenis tumbuhan : mangga, sagu,kopi, kedelai, kemiri, kayu manis, jamur, singkong, aren dan lain-lain. Saya tidak akan membahasnya satu persatu. Salah satu hasil hutan yang saya sukai adalah kolang-kaling yang merupakan buah dari pohon aren (enau) sejenis dengan pohon kelapa dan identik sebagai pohon khas Asia. Alasan saya menyukai nya adalah karena teksturnya kenyal, enak kalau digigit dan rasanya segar. Saya biasanya memasaknya bersama dengan pisang dan santan sehingga disebut kolak kolang kaling pisang. Kolang kaling ini kerap jadi buah favorit di bulan Ramadhan dan sayangnya tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya buah kolang kaling mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
Kolak Pisang dan Kolang-kaling kesukaan saya-dokpri |
Buah kolang kaling yang diambil dari pohon aren (enau) gambar diambil dari google.com |
Buah kolang kaling yang sudah dibuka google.com |
1. Pohon ini menghasilkan gula yang sangat aman bagi penderita diabetes.
2. Bisa diambil buahnya dan niranya.
3. Buah ini mudah ditanam tetapi tidak disukai oleh hama apapun. Jadi menanam buah aren sama dengan menyelamatkan lingkungan dan kehidupan.
4. Menghasilkan banyak nilai ekonomis bagi penanamnya terutama di bulan puasa sebagai campuran cendol, es buah dan makanan tradisional lainnya.
Pembuatan kolang kaling diawali dengan mengambil buah dari pohonnya kemudian dipisahkan dari airnya, setelah terpisah enau direbus menggunakan drum bekas selama satu jam lalu diangkat dan buah aren tersebut dibelah berdasarkan posisi biji yang akan diambil.
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) adalah organisasi lingkungan hidup independen, non profit terbesar di Indonesia. Tujuan utama WALHI adalah mengawasi pembangunan yang berjalan saat ini dengan mempromosikan solusi untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan serta menjunjung tinggi keadilan sosial masyarakat. Latar belakang dibentuknya WALHI adalah sebagai reaksi dan keprihatinan atas ketidakadilan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan sumber-sumber kehidupan sebagai akibat dari proses pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan.
Marilah kita jaga kelestarian hutan kita untuk anak cucu kita.
Marilah kita jaga kelestarian hutan kita untuk anak cucu kita.