Haiiii.....
Assalamu'alaikum teman-teman ....
Beberapa hari ini cuaca kurang bersahabat ya ? Tiba-tiba hujan di pagi hari dan berangin kencang di siang hari. Semoga kalian senantiasa sehat ya. Tetaplah bersyukur setidaknya kita masih dilindungi Allah SWT, dihindarkan dari berbagai macam bencana yang tampaknya sedang melanda teman-teman kita di luar sana seperti bencana banjir, dan bencana kecelakaan lalulintas di Emen.
Nah, sekarang saya akan menulis pr arisan blogger yang sudah telat sebenarnya, maaf ya mbak Mara dan Mbak Erina Julia. Laptopku eror beberapa hari, terpaksa harus nginep di tempat servis. Oia, mbak Mara dan Mbak Erina Julia keduanya adalah blogger muda yang masih lajang dengan banyak aktivitas. Keduanya aktif di Komunitas Genpi yang bergerak di bidang pariwisata.
Saya akan bercerita tentang pengalaman saya ketika pergi ke Dieng. Sebenarnya saya agak malas waktu diajak ke Dieng oleh suami, karena jalurnya yang berkelok-kelok. Namun, suami bilang wes to pemandangannya apik. Mungkin kalian udah hapal ya suamiku dulu di masa kuliah lumayan aktif kegiatan pecinta gunung jadi dia suka mendaki gunung. Makanya, kalau jalan-jalan sukanya ke tempat-tempat yang berhawa-hawa sejuk pegunungan. Ini sebenarnya udah lama sih cerita di Dieng, tapi masih asik untuk disimak, anak-anak juga masih imuts.
Nah, saya akan memberi tips buat kalian yang pingin ke Dieng :
- Berangkat pagi-pagi, karena waktu pagi adalah waktu yang ideal untuk membidik foto-foto keren
- Jangan lupa bawa baju hangat
- Bawa termos, kopi, teh, dan camilan-camilan yang banyak
- Buat anak-anak jangan lupa obat antimo, karena jalanan yang berkelok-kelok buat yang tidak tahan bisa mabok perjalanan
- Ingatkan pak supir kalau capai menyetir, jangan dipaksakan untuk menyetir kalau sudah capai.
- Untuk penginapan, cari penginapan yang berdekatan dengan lokasi-lokasi wisata andalan di Dieng
Perjalanan dari Klipang ke Dataran Tinggi Dieng sekitar 3 jaman, namun karena kami lebih banyak berhentinya jadi sekitar 5 jaman baru nyampe. Alhamdulilah, anak-anak tidak rewel dan sangat suka perjalanan ke Dieng. Justru, saya yang agak rewel minta pulang. Ha..ha.Karena waktu itu cuacanya mendung dan perjalanannya penuh kelokan. Yah, namanya aja pegunungan masak lempeng-lempeng aja hi hi. Namun, saya akui pemandangannya sangat indah.
Perjalanan ke Dieng |
Setelah sekitar 2 jam diperjalanan saya dan anak-anak berhenti dulu di rumah makan. Kita sudah lafar sekali. Kita menetapkan pilihan di Restoran Djoglo yang berada di Jalan Raya Wonosobo-Parakan Km 15, Wonosobo. Restoran itu terletak di antara dua gunung yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.Waktu itu anak-anak memilih menu ayam bakar madu, dan kita ngikut aja. Masakannya enak dan ditambah hawa yang dingin, membuat nafsu makan kita bertambah.
Foto-foto yang saya ambil di sekitar Resto Djoglo :
Dataran Tinggi Dieng |
My two angel |
Aww, look that face, LOL |
Makan dulu yak |
Resto Djoglo sangat kental dengan desain jati dan joglo |
Setelah makan, kami meneruskan perjalanan lagi. Tiba di Dieng kami mencari tempat penginapan yang dekat dengan lokasi wisata yang hits di Dieng seperti Telaga Warna, Kawah si Kidang dan Candi Arjuna. Kami tiba di lokasi Dieng sekitar jam 3.30 sore dan cuacanya sangat dingin sekali. Kamipun tidak ingin menghabiskan waktu dengan sia-sia, langsung capcuss jalan-jalan.
Foto di penginapan yang sederhana, kalau tidak salah 1 kamarnya 300 ribu |
Welcome to Dieng !!!!
Pertama yang kami kunjungi adalah ini. Ini adalah ikonnya Dieng. Jangan lupa berfoto-foto disini.
Foto di sini epic banget |
Candi Arjuna
Waktu itu Candi Arjuna sedang dipugar. Jadi, hanya foto-foto ini yang bisa saya sajikan.
Di depan Candi Arjuna |
Aku sedang dipugar nih |
Kawah Si Kidang
Jangan lupa pakai masker ya. Karena dari radius 100 meter sudah bisa tercium bau belerangnya.
Pake masker biar aman |
Telaga Warna
Telaga warnanya bagus. Ada jalur trackingnya.
Ternyata asik lho jalan-jalan ke Dieng, tidak akan terlupakan untuk selamanya dan jadi ketagihan. Selamat berlibur ya. Gong Xi ..Gong Xi......