Alhamdulilah, hari ini adalah hari ke tiga bulan puasa ramadhan. Meski agak lemes-lemes dan ngantuk tapi kucoba mengisi waktu siang ini dengan menulis blog tersayang. Kalau puasa begini ibu rumah tangga macam aku, pekerjaannya agak berkurang di pagi hari karena biasanya kegiatan masak memasak beralih ke sore hari. Kalau sore hari aku sibuk nguplek-uplek di dapur..saking sibuknya pengin rasanya membelah diri kayak amoeba.
Hari ini aku akan memasak menu oseng-oseng kacang panjang diberi telur puyuh, membuat es buah, membuat tape goreng. Sedang anak-anak minta digorengkan nugget dan sayur bayam (emm..aku posting malam hari aja ya biar enggak pada ngiler he..he..)
Hari ini aku akan memasak menu oseng-oseng kacang panjang diberi telur puyuh, membuat es buah, membuat tape goreng. Sedang anak-anak minta digorengkan nugget dan sayur bayam (emm..aku posting malam hari aja ya biar enggak pada ngiler he..he..)
Oia, Anda suka melihat film apa? Kalau saya sih lebih suka film-film drama, film komedi, film keluarga, seperti Habibi dan Ainun, AADC, My Stupid Boss dll. Jangan film-film perang ah. Itu kesukaan suamiku. Suamiku tuh syuka banget dengan namanya film-film perang. Alesannya sih supaya kita kita jadi pribadi pemberani katanya.
Kalau sedang asyik di depan laptop, suamiku sukanya liat film-film Jepang jaman dulu, film nazi, film ala Cut Nyak Dien..yang banyak adegan dar..der..dor dan berdarah-darah gitu.
Sampe-sampe pernah suatu ketika ya namanya orang kadang kan ada masalah dalam hidup, tak perlu aku ungkapkan suami selalu menasihati,"Jadi wanita yang kuat kayak Cut Nyak Dien, jangan mudah menyerah...bla..bla...bla...
Setelah itu saya berdiri tegak lagi dan jadi semangat. Kalau dalam bahasa Jawa suami itu bahasa kromonya adalah Garwo (Sigarane Nyowo -->belahan jiwa kita). Rasa-rasanya memang benar ungkapan itu.
Industri-industri film Indonesia sekarang sudah mulai menggeliat. Seperti hadirnya film-film berkualitas seperti Habibi dan Ainun, Laskar Pelangi, AADC namun sayangnya untuk sinetron masih kurang sentuhan nilai keluarga, lebih banyak kepada adegan lucu (slapstick) yang terkadang dibuat-buat. Terakhir kalau tidak salah sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang menurut saya cukup layak tonton sebagai sinetron keluarga. Saya justru masih mengingat film-film masa kecil saya dulu yang banyak nilai-nilai moral dan keluarga. Anda mau tahu. Let's check out
1. Little House On The Prairie
Saya tak pernah melewatkan film serial ini. Biasanya film ini diputar di TVRI pada hari Minggu siang. Little House On The Prairie adalah sebuah serial televisi Amerika pada tahun 1970an yang diproduksi oleh NBC Television, menceritakan tentang sebuah keluarga yang tinggal di sebuah peternakan bernama Walnut Grove di era tahun 1870-1880 an Dibintangi oleh Michael Landon (ayah), Karen Grassie (ibu) dan anak-anaknya Laura Ingals, Mary Ingals dan Carry Ingals. Cerita ini diadaptasi dari sebuah Novel Best Seller karya Laura Ingals berjudul "Little House On The Prairie", saya juga telah membaca versi bukunya loh.
Banyak nilai-nilai moral yang saya tangkap dari serial televisi ini antara lain si ayah yang suka menolong, si ibu yang ramah dan penyayang namun juga pemberani. Antara lain ketika mereka menghadapi gagal panen, namun tidak pernah putus asa. Laura dan juga kakaknya suka membaca buku sambil melihat bintang-bintang bertebaran di langit. Banyak kisah-kisah mengharukan dari film ini. Sayangnya, film ini sudah tidak ditayangkan lagi di televisi kita.
2. Oshin
Oshin ketika tua, kecil, dan dewasa muda |
Oshin Kecil yang imut, saya inget dengan pipinya yang chubby |
"Oshin" adalah sebuah serial Jepang, bercerita tentang kehidupan Oshin Tanokura sejak 1907 hingga awal 1980an. Oshin adalah anak yang lahir di keluarga petani miskin Yamagata.
Demi memenuhi kebutuhan perut keluarga, Oshin ditukar dengan sekarung beras untuk menjadi pembantu.
Meski mengalami berbagai cobaan, Oshin gigih berjuang sejak zaman peralihan masa perang era Meiji hingga era Showa. Salah satu scene yang saya ingat sampe sekarang adalah adegan Oshin kecil yang waktu itu sedang berumur 4 tahun menggendong adik kecilnya. Film ini mengajarkan dengan kerja keras kita akan selalu berhasil. Kelak, Oshin dewasa sukses dengan bisnisnya.
3. Highway to Heaven
Michael Landon dan Victor French
Highway to heaven adalah sebuah serial drama yang diproduksi
oleh NBC Amerika Serikat, pada tahun 1984-1989, dibintangi oleh Michael Landon
dan Victor French. Michael Landon dan Victor French berteman baik sejak bermain
bersama di "Little House On The Prairie".Jonathan Smith (Landon) adalah seorang
malaikat yang dikirim ke bumi untuk " masa percobaan " . Dia bertemu, berpasangan dan berteman dengan Mark Gordon (Victor French). Jonathan dan Mark diberikan tugas oleh " The Boss " ( Tuhan ) , di
mana diwajibkan untuk menggunakan rasa kemanusiaan mereka ( dan
kadang-kadang sedikit " The Stuff " bila diperlukan ) untuk membantu
berbagai jiwa bermasalah. Masalah-masalah ini termasuk
keluarga berurusan dengan orang yang sakit, para pecundang yang didorong untuk
menemukan diri mereka, mengatasi orang yang kehilangan keluarga seperti janda
perang, pendeta yang berjuang untuk memimpin kawanan ternak mereka,
pengusaha serakah yang didorong untuk menggunakan kekayaan mereka untuk kebaikan
; penipu yang menggunakan hak-hak sipil untuk kepentingan pribadi ; dan sedikit
prasangka yang mengecilkan hubungan dengan orang dari etnik yang berbeda latar
belakang sosial, ekonomi berbeda dan cacat tubuh.
4. Keluarga Cemara
Keluarga Cemara menceritakan kisah keluarga Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking, sebelum digantikan Aneke Putri dan kemudian Lia Waroka) beserta ketiga anaknya, Euis (Ceria Hade), Agis (Anisa Pujianti) dan Ara (Pudji Lestari).Meski hidup sederhana, Abah dan Emak selalu menanamkan pentingnya pendidikan kejujuran dalam keluarga. Abah digambarkan sebagai kepala keluarga yang hangat, sabar dan penuh teladan bagi istri dan ketiga anaknya. Walaupun sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari orang lain, Abah selalu sabar dan tabah. Begitu juga sikap yang ditanamkan pada ketiga anaknya.
5. Aku Cinta Indonesia
ACI atau Aku Cinta Indonesia adalah film seri televisi yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1980-an. Judulnya juga dapat berarti singkatan dari ketiga tokoh utamanya, Amir ( Agyl Syahriar), Cici (Dyah Ekowati Utomo) dan Ito (Ario Sagantoro).
Film serial ACI dirancang dan diproduksi oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (PUSTEKKOM) yang bertemakan pengembangan nilai-nilai kepribadian anak dan remaja, seperti: tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja sama, toleransi, saling menghargai/menghormati, sikap bersaing sehat, persahabatan, dan sikap sportif. Ditayangkan Televisi Republik Indonesia (TVRI) menayangkan film serial ‘Aku Cinta Indonesia (ACI)' pada tahun 1985-an. Mungkin waktu itu saya masih TK atau SD kelas 1, dan itu belum terlalu paham ceritanya, namun saya suka sountracknya. Saya masih ingat benar sountrack lagunya sampai sekarang. Sayangnya, film-film seperti ini sudah jarang ada.
6. Jendela Rumah Kita
Adalah sebuah film sinetron yang dibintangi oleh Dede Yusuf (eeeaaa....idola saya jaman dulu), Desi Ratnasari, Krisdayanti remaja. Menceritakan sosok remaja bernama Jojo yang jagoan, pemberani, suka membela kebenaran diselingi nilai-nilai keluarga. Film ini disutradarai oleh Dedi Setiadi diproduksi oleh TVRI pada tahun 1980an.
7. Rumah Masa Depan
Dibintangi oleh Dedi Setiadi (Pak Sukri) dan Aminah Cendrakasih (Bu Sukri) dengan 3 orang anaknya yang tinggal di sebuah desa bernama Cibereum, ada juga Mak Wok. Film ini banyak bercerita tentang nilai-nilai keluarga. Menurut sang sutradara film ini banyak mengadaptasi dari kisah Little House on the Prairie, jadi wajar bila ada kemiripan-kemiripan dalam ceritanya.
Demikianlah, 7 film yang akan selalu kukenang mungkin sampai aku tua nanti. Kujadikan pedoman juga dalam mendidik anak-anak, mengambil hal-hal positifnya. Sudah sepantasnya TV-TV Swasta dan Nasional untuk memutar ulang atau membuat film-film sinetron bermutu seperti ini, untuk generasi kita mendatang. Ayo dong putar lagi Little House, putar lagi Oshin.
Salam hangat,
Ningrum