Tidak lama lagi di Indonesia akan diadakan sebuah perhelatan besar, yaitu sebuah ajang olah raga terbesar di Asia, Asian Games 2018, yang dilaksanakan di dua kota besar di Indonesia yaitu Jakarta dan Palembang tepatnya tanggal 18 Agustus-2 September 2018. Jumlah cabang olah raga yang dipertandingkan sebanyak 40 cabang terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade, dan 8 cabang olahraga non olimpiade.
Wah, tentunya kita patut berbangga diri bisa menjadi tuan rumah perhelatan ini yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Makanya, pemerintah Indonesia sedang getol-getolnya melakukan persiapan untuk Asian Games 2018 mulai dari perbaikan GOR-GOR tempat latihan para atlit Asian Games 2018 dan perbaikan infrastruktur jalan. Mau tahu tidak kapan Asian Games pertama diadakan? Asian Games pertama kali diadakan di negara India pada tanggal 4-11 Maret 1951 dengan pemenangnya adalah negara Jepang. Tentunya, ajang olahraga ini memiliki tujuan yang positif yaitu untuk menjalin kerukunan antar negara Asia serta untuk memajukan pariwisata di negara masing-masing.
Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah Asian Games yakni pada penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta dan tahun 2018 di Jakarta-Palembang.
Pada Asian Games 2018 ini juga akan menampilkan atlit pemenang lomba lari 100 meter di IAAF World U20 Finlandia yaitu Lalu Muhammad Zohri yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Siapa sih yang tidak mengenal atlit ini? Atlit yang sedang hits di hampir semua medsos, dan semoga kita bisa melihat aksi kejutannya di Asian Games 2018 mendatang.
Lalu Muhammad Zohri |
Gambar diambil dari Tribunnews |
Sempat ada pertanyaan dari beberapa orang, mengapa sih kita mengadakan Asian Games 2018 apa tidak malah menghabis-habiskan uang? Tahu tidak, pada tahun ke 17 pemerintahan presiden Soekarno, Indonesia telah berani untuk mengadakan Asian Games dan tidak itu saja Asian Games ini bisa menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia, sekaligus mempromosikan produk-produk UMKM kita agar lebih dikenal di mata internasional. Selain itu ajang olah raga ini telah didukung oleh banyak sponsor dunia. Kita harus berpikir yang optimis menatap masa depan.
Penasaran
juga kan dengan maskot-maskot Asian Games 2018. Anak-anak saya sangat suka
dengan maskot-maskot Asian Games ini karena karakternya unik dan juga lucu.
Ada 3
maskot yang diusung dalam Asian Games 2018 ini. Jiwa dari “Energy of Asia”
terbentang pada keragaman budaya, bahasa dan peninggalan sejarah. Saat semua
elemen ini bersatu, maka akan menjadi kekuatan utama yang diperhitungkan dunia.
Terdapat
juga nilai yang dipegang teguh Indonesia, rumah bagi ratusan etnis dengan
begitu banyak bahasa yang berbeda. Para bapak pendiri kita telah membayangkan
sebuah bangsa yang kuat dan bersatu di bawah filosofi Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan
nilai keberagaman dan dan kesatuan itulah kita memperkenalkan 3 maskot dengan 3
energi yang berbeda :
Bhin Bhin
adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi.
Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.
Atung
adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan.
Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.
Kaka adalah
seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan
kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas
Palembang.
Mari ikut sukseskan Asian Games 2018, semoga atlit kita berjaya di Asian Games 2018!!