Assalamu'alaikum wr. wb.
Dear my readers,
Saya memiliki seorang teman wanita pekerja (PNS), teman mengaji juga, seorang penderita lupus.
Bagi Anda yang tidak tahu penyakit lupus berikut saya intipkan dari Google :
Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Inflamasi akibat lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya :
- Kulit
- Sendi
- Sel darah
- Paru-paru
- Jantung
Gejalanya kerap mirip dengan penyakit lain sehingga sulit untuk didiagnosa. Ada yang ringan dan ada yang bahkan mengancam jiwa. Penyakit ini memang tidak menular, tapi bisa berbahaya dan bahkan berpotensi mematikan. Gejala umumnya adalah ruam kulit, kelelahan, sakit dan pembengkakan pada sendi.
Suatu hari, saya mendapati, di bbmnya tertulis tulisan sudah banyak lupa di save?Kasihan ya. Tak hanya sering lupa, juga dia sering pingsan, bila ketahanan tubuhnya lagi drop. Beberapa kali dia tidak ikut mengaji, pernah sebulan vakum tidak ngaji, dikarenakan daya tahan tubuhnya tengah drop dan teman-teman juga sudah memakluminya. Namun, salut dengan beliau meski usianya jauh di bawah saya, dan ditengah penyakit yang mendera, namun dia tidak pernah mengeluh. Semua, dia pasrahkan kepada Allah swt, katanya. Bahkan, kalau ada acara penggalangan dana untuk acara baksos (bakti sosial) dianya yang selalu aktif, mencari dana. Selanjutnya, kita bersama-sama menyalurkannya. Terima kasih, Mbak. Semoga Allah SWT, membalas kebaikanmu dengan yang setimpal.
Sebenarnya apa itu Brain Fog?
Brain Fog tidak ada terjemahan secara klinis, kalau diartikan adalah ada kabut dalam dalam fikiran, yang mendadak menghentikan otak berpikir kita. Brain Fog lebih banyak diderita orang dengan penyakit autoimun (penyakit yang menyerang kekebalan tubuh) seperti Lupus dan Multiple Sclerosis dan sebagian kecil orang tanpa gangguan autoimun.
Gejala Brain Fog meliputi :
1. Fungsi memori/daya ingat yang buruk.
2. Kesulitan berkonsentrasi.
3. Kesulitan mempelajari hal-hal baru.
4. Kesulitan untuk menemukan/mengingat kata yang sedang "dicari"
Brain Fog tidak ada terjemahan secara klinis, kalau diartikan adalah ada kabut dalam dalam fikiran, yang mendadak menghentikan otak berpikir kita. Brain Fog lebih banyak diderita orang dengan penyakit autoimun (penyakit yang menyerang kekebalan tubuh) seperti Lupus dan Multiple Sclerosis dan sebagian kecil orang tanpa gangguan autoimun.
Gejala Brain Fog meliputi :
1. Fungsi memori/daya ingat yang buruk.
2. Kesulitan berkonsentrasi.
3. Kesulitan mempelajari hal-hal baru.
4. Kesulitan untuk menemukan/mengingat kata yang sedang "dicari"
Brain fog bisa menghentikan aktivitas bekerja keseharian kita, mood bisa hilang, lupa yang seharusnya dikerjakan, dan membuat frustasi.
Jujur saya sepertinya pernah mengalami Brain Fog. Ceritanya saya biasa di pagi hari berbelanja menggunakan sepeda. Setelah belanja selesai saya justru pulang dengan berjalan kaki. Untung ibu penjual sayur meneriaki saya untuk membawa sepeda. Parah Nih kata teman saya.
6 Cara Untuk Say Good Bye pada Brain Fog :
1. Hindari stress dan tidur yang cukup. Biasakan tidur berkualitas, 6-8 jam dalam sehari. Cari cara untuk mengurangi stress dengan melakukan pijat (massage), bertemu dengan teman, berkomunikasi dengan pasangan, melakukan "me time" (menghadiahi diri Anda sendiri kalau prestasi Anda tercapai seperti membeli coklat, membuat jus, shopping atau window shopping).
aku lagi stress nih!! - Google Image |
2. Mengurangi makanan-makanan manis yang akan meningkatkan gula Darah. Lonjakan gula darah juga dapat mengganggu hormon adrenalin, hormon estrogen selama menopause. Penting bagi Anda untuk sesekali melewatkan makan manis atau pesta gula-gula serta menggeser pola makan Anda dengan memperbanyak makan-makanan yang mengandung sayur-sayuran dan buah-buahan.
kurangi makan manis ya .....~ Google Image |
3. Membersihkan lingkungan dari toksin berbahaya semacam udara yang berpolutan.
Udara berpolutan juga dapat memicu stress pada tubuh. Selain itu juga mengurangi penggunaan bumbu penyedap rasa semacam MSG. MSG dapat menyebabkan Brain Fog serta gejala yang berhubungan dengan otak lainnya termasuk sakit kepala , mood swing (perubahan suasana hati) , pusing, kecemasan , dan depresi .
Udara berpolutan juga dapat memicu stress pada tubuh. Selain itu juga mengurangi penggunaan bumbu penyedap rasa semacam MSG. MSG dapat menyebabkan Brain Fog serta gejala yang berhubungan dengan otak lainnya termasuk sakit kepala , mood swing (perubahan suasana hati) , pusing, kecemasan , dan depresi .
Polusi udara ~Google Image |
4. Kurangi minuman kopi dan teh
Kopi dan teh menawarkan banyak manfaat kesehatan dan dapat membantu Anda tetap waspada dan fokus .Tapi dampak negatif kafein dalam minuman ini adalah bersifat adiktif (membuat ketagihan). Jadi jika Anda terputus dari pasokan Anda , baik sengaja atau dengan keadaan , Anda dapat mengalami gejala penarikan yang mencakup Brain Fog, sakit kepala, kelelahan , dan gejala bahkan seperti flu seperti mual dan muntah.
Meski kamu suka, dikurangi ya..bukan sama sekali lo ~ Google Image |
5. Memperbanyak konsumsi vitamin B12, Omega 3 dan vitamin D. Omega 3 Vitamin B12 banyak didapati pada ikan-ikanan, daging ayam, daging sapi serta makanan laut seperti kerang-kerangan. Sedangkan Vitamin D terdapat pada sinar matahari pagi. Biasakan olahraga kecil seperti jalan-jalan dipagi hari sebelum jam 9, dikala matahari pagi paling banyak mengandung vitamin D. Itu bisa mengurangi Brain Fog Anda.
Makan ikan yuk ~ Google Image |
Banyak Minum Air Putih ya ~ Google Image |
Demikian sekilas info dari saya, semoga bermanfaat. Anda pernah mengalami Brain Fog?share di komen ya....Tunggu postingan saya berikutnya....See you Soon.
Salam hangat,