diambil dari Google.com |
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Beberapa waktu yang ketika mengikuti Gathering Pengenalan Aplikasi My Blue Bird untuk Taksi Blue Bird, saya terpesona dengan salah satu slide yang memunculkan film Blue Bird. Film itulah yang menginspirasi pendiri Blue Bird Group yaitu Ibu Djoko Sutono memberi nama taksinya, taksi Blue Bird. Kemudian sepulangnya, saya iseng-iseng googling di internet. Ternyata, film tersebut dibintangi oleh bintang film anak Amerika Serikat yang terkenal di masanya yaitu Shirley Temple juga merupakan idola saya. Bagi Anda yang lahir di tahun 1978-1980an pasti mengenal tokoh ini. Wajahnya sangat menggemaskan, cantik, lucu, dan imut. Sering kali muncul di TVRI biasanya pada hari Minggu, atau pas liburan sekolah. Saya tak pernah absen menonton film-filmnya.
Shirley Jane Temple lahir di California, Amerika Serikat pada tanggal 23 April 1928, dan meninggal pada 10 Februari 2014. Shirley Temple membintangi film tak kurang dari 40 judul film sepanjang 1930-1961an. Setelah mengundurkan diri dari dunia layak perak, Shirley Temple mengabdikan dirinya sebagai seorang diplomat.
Foto Shirley Temple ketika kecil ~ Google.com |
Baca juga : My Blue Bird ~ Inovasi Baru dari Blue Bird
Review film : The Blue Bird
Blue Bird adalah film fiksi yang penuh khayalan anak kecil yang mencari Burung biru untuk kebahagiaan. Film ini dirilis pada tahun 1940 dan didasarkan dari sebuah buku yang dikarang oleh Maurice Maeterlinck. Shirley memerankan tokoh sebagai Mythyl, seorang anak kecil yang nakal dan egois. Tidak biasanya Shirley memerankan tokoh anak nakal. Karenanya, film ini tidak menduduki box office kala itu. Shirley memerankan tokoh Mytyl, dan adiknya Tyltyl (diperankan oleh Johny Russel)
Plot film :
Film ini bersetting di Jerman di abad ke 18 pada masa Perang Dunia I. Di malam hari ketika mereka sedang tidur, kakak dan adik yang dikunjungi oleh Peri Berylune dimainkan oleh Jessie Ralph yang memberi mereka tugas mencari Blue Bird of Happiness di sebuah hutan yang bernama Royal Forest. Untuk perlindungan dan persahabatan, sang peri mengubah keluarga anjing Tylo (diperankan oleh Eddie Collins) dan kucing Tylette (diperankan oleh Gale Sondergaard) berubah menjadi manusia, yang terus berlaku sebagai hewan di keseharian mereka. Juga lentera keluarga berubah menjadi semacam karakter Tinkerbell Light, dimainkan oleh Helen Erickson.
Setelah menemukan Burung Biru, Mytyl tidak mau memberikan burung birunya itu kepada temannya yang sedang sakit. Karena perilakunya itu Mytyl mendapat amarah dari sang ibu. Di malam yang bersamaan Ayahnya mendapat tugas untuk mengikuti perang.
Film ini bersetting di Jerman di abad ke 18 pada masa Perang Dunia I. Di malam hari ketika mereka sedang tidur, kakak dan adik yang dikunjungi oleh Peri Berylune dimainkan oleh Jessie Ralph yang memberi mereka tugas mencari Blue Bird of Happiness di sebuah hutan yang bernama Royal Forest. Untuk perlindungan dan persahabatan, sang peri mengubah keluarga anjing Tylo (diperankan oleh Eddie Collins) dan kucing Tylette (diperankan oleh Gale Sondergaard) berubah menjadi manusia, yang terus berlaku sebagai hewan di keseharian mereka. Juga lentera keluarga berubah menjadi semacam karakter Tinkerbell Light, dimainkan oleh Helen Erickson.
Setelah menemukan Burung Biru, Mytyl tidak mau memberikan burung birunya itu kepada temannya yang sedang sakit. Karena perilakunya itu Mytyl mendapat amarah dari sang ibu. Di malam yang bersamaan Ayahnya mendapat tugas untuk mengikuti perang.
Google.com |
Collins berperan sebagai anjing keluarga yang baik, setia, taat, bersemangat untuk menyenangkan, seperti yang Anda harapkan. Sedangkan, Gale Sondergaard ini berakting baik mirip seperti kucing rumah yang sesungguhnya sampai film ini selesai. Dimanapun mereka berlima pergi semua yang dia ingin lakukan adalah makan dan tidur di sofa persis seperti binatang.
Eddy Collins dan Gale Sondergaard berperan sebagai Anjing dan Kucing Rumah ~ Google.com |
Sondergaard berakting begitu baik dan karenanya dia berhak mendapatkan nominasi Oscar karena perannya sebagai kucing rumah lucu, menjengkelkan, agak seksi serta sedikit mengancam. Cerita yang menjadikan Tylette sebagi tokoh jahat porsinya hanya sedikit dan berdurasi tidak lama. Ini bukan film yang akan menakut-nakuti anak-anak kecil seperti halnya Wizard of Oz, film yang di masa itu sangat melejit.
Google.com |
Dalam perjalanan petualangan mereka mereka mendapatkan kesempatan mengunjungi kakek-nenek almarhum mereka, sebuah kerajaan di mana segala sesuatu yang mewah, dan semacam surga terbalik di mana anak-anak menunggu untuk dilahirkan, dikumpulkan dan mereka belajar akan memiliki adik bayi segera.
Google.com |
Film ini berakhir dengan "semua hanya mimpi" meski film ini tidak secemerlang Wizard of Oz namun masih layak untuk menjadi favorit keluarga.
Semoga bermanfaat.