diambil dari pixabay |
Assalamu'alaikum temans,
Beberapa waktu yang lalu di Pamekasan, Madura terdapat kasus bayi berusia 40 hari terpapar virus Covid 19 dan akhirnya nyawanya tidak tertolong, diduga tertular dari penjenguknya. Bayi itu memiliki gejala yang mirip dengan kaum dewasa apabila terkena virus Covid 19 yaitu demam, batuk, sesak napas, berkurangnya frekuensi minum asi dan diare.
Kasus lainnya adalah
adanya bayi berusia 50 hari di Cirebon juga terpapar Covid 19 dikarenakan
dibawa ke sebuah hajatan dan tertular oleh pamannya yang berasal dari
episentrum virus Covid 19. Alhamdulilah, si bayi bisa sembuh. Menurut saya
pribadi, memang di masa pandemi Covid19 itu semuanya jadi serba aneh. Dimana
semua kegiatan kita dibatasi baik untuk keluar rumah, dilarang berjabat tangan,
dan juga dibatasi untuk mengikuti semua kegiatan masyarakat yang tadinya
diperbolehkan. Tetapi, memang sebaiknya kita jangan membawa buah hati kita yang
masih bayi ke sebuah kerumunan karena bayi rentan tertular virus Covid19. Bayi
juga belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna untuk menangkal virus
yang berbahaya termasuk Covid 19. Kalau menjenguk bayi juga harus punya etika seperti menjaga jarak, tidak perlu digendong-gendong, batasi waktu kunjungan dan yang paling penting orang tua bayi punya hak untuk membolehkan/tidak membolehkan bayi untuk dikunjungi di masa pandemi.
Saya akan menceritakan kisah saya sendiri pada tanggal 12 Desember 2020, dimana di tanggal tersebut tetangga sebelah kiri rumah saya yang notabene ketua RW di lingkungan saya meninggal dunia karena Covid 19. Kejadiannya juga sangat mendadak ketika jam 13.00 di tanggal yang sama, si istri meminta tolong kepada saya kalau suaminya sakit. Saya juga kaget karena sebelumnya beliau itu jarang sakit. Setelah itu saya saya menyuruh suami saya ke rumah tetangga tersebut untuk menengoknya, kondisi sudah terlentang di kasur dan sesak napas.
Atas
inisiatif suami, tetangga selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Sampai jam 12 malam kondisi tetangga saya ini tidak membaik dan
akhirnya meninggal dunia. Kabar terakhir beliau meninggal karena Covid 19.
Otomatis suami saya dan dua orang lainnya yang ikut memapah tetangga ketika
dibawa ke rumah sakit harus mengikuti rapid test dan saya sekeluarga harus
isolasi mandiri selama beberapa hari. Begitu juga dengan anak dan istri
tetangga tersebut. Anak dan istri akhirnya dikarantina setelah hasil swab test
menunjukkan positif. Saya dan suami sama sekali tidak menyangka kalau tetangga
saya tersebut meninggal karena Covid19, kami mengira sesak napas biasa atau
jantung karena postur tubuh beliau memang gemuk. Awalnya, saya agak cemas
ketika tahu kalau tahu kalau beliau meninggal karena Covid, karena saya
memiliki anak balita juga yang masih berumur 2 tahun 3 bulan dan dua anak
remaja. Pastinya, ada pikiran takut tertular juga. Untuk, sementara waktu suami
saya tidur terpisah. Alhamdulilah, hasil rapid tes suami saya negatif dan saya
sekeluarga bisa bernapas lega. Untunglah, ketika menolong tetangga saya
tersebut suami sudah memakai masker jadi sangat tertolong.
Setelah kejadian tersebut, saya jarang sekali ke tempat-tempat wisata atau tempat-tempat yang ada kerumunan orang. Apalagi, jika membawa anak saya yang masih balita. Seandainya itu Anda, apa yang akan Anda lakukan supaya anak bayi/balita Anda tidak tertular Covid19?
1. Rutin berikan Si Kecil ASI, karena ASI mengandung banyak nutrisi dan antibodi yang dapat melindungi bayi dari beragam penyakit dan infeksi.
- Jauhkan Si Kecil dari orang yang sedang sakit, terutama yang sedang terinfeksi virus Corona.
- Hindarkan
Si Kecil dari penyakit menular lain yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
dengan tetap melengkapi imunisasi dasar sesuai jadwal
- Cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand
sanitizer selama 20 detik sebelum menyentuh, menggendong,
menyusui, atau memberi makan Si Kecil.
- Tutup
mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin, lalu segera buang
tisu dan cuci tangan.
- Gunakan masker
apabila sedang batuk atau pilek
- Segera lakukan swab test apabila Anda bergejala covid19 seperti batuk, demam, sesak napas, dan hilangnya indra penciuman sebelum menular ke buah hati tercinta atau anggota keluarga yang lain ya. Cari tempat swab test yang drive thru, hasilnya cepat dan akurat serta lebih murah dibanding tempat swab test yang lain.
6 Panduan Kesehatan Ala Dokter Reisa Broto Asmoro di Masa New Normal
Memang bayi masih tergolong rentan ya. Kalau tetangga saya, setelah lahiran memilih tidak mau ditilik. Gpp sih, hak setiap orang
ReplyDeleteAsi memang imun booster terbaik bagi bayi ya mba Ningrum. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan kekuatan di saat-saat seperti ini.
ReplyDeleteBismillah semoga anak2 kita semua dijaga agar nggak terpapar covid, untuk bayi ASI juga jadi salah satu penguat imun mereka yaa
ReplyDeleteYa Allah mbak ini aku pun barusan denger kabar ponakan di solo umur 2th krna covid juga. Dari mama nya sih padahal begitu mamanya + langsung isoman tp mungkin udah kadung nularin kr anak2nya. 3 anaknya + smua. Semoga Allah lindungi kita dan keluarga ya mbak. Take care mbak
ReplyDeleteSyukurlah mb sekeluarga terhindar dari covid meski paksu sempat ada kontak. Smg selalu aman dan sehat.
ReplyDeleteSubhanallah.. sedih ya mbak kalau ada tetangga yang meninggal. apalagi karena kasus covid.. Semoga kita dijauhkan dari virus penyakit ya mbak. Aamiin
ReplyDeleteYa Allah... Sedih aku...
ReplyDeleteAlhamdulillah Mbak Ningrum dan keluarga aman, ya Mbak.
Aku nih yang waswas di sini selalu ramai anak-anak main. Nggak bisa disuruh diem aja di rumah. Soalnya memang lingkungan padat penduduk, banyak yg tinggal di kos dan rumah petak kek tempatku
Aku sama bayiku pilih di rumah aja juga mbak, ya karenabuat menghindari ketemu banyak orang, ngeri ih banyak orang deket yg udah positif juga. Nice tips mbak, semoga kita sehat selalu yaa
ReplyDeleteYa Allah, seram banget Mbak, ternyata tetangganya covid alhamdulillah sehat semuanya ya sekeluarga..memang kudu waspada jangan dekat orang lain dulu..
ReplyDeleteKasihan sekali jika balita harus tertular covid ya. Makanya, aku berusaha melindungi diri sendiri dan keluarga. Kemana-mana berusaha menerapkan protokol kesehatan. Nggak perduli meski banyak yang nggak mempercayai adanya covid di sekitarku.
ReplyDeleteMasyaAllah, sedihnya. Sampai ada bayi yang juga tertular Covid. Mudah-mudahan, dengan banyak ijabah dari berbagai kasus, sebagian besar kita dimampukan menahan diri. Dan semoga Corona pun segera berlalu. Aamiin ya Allah
ReplyDeleteSemoga Allah masih melindungi kita ya mb? Ngeri euy kalau bayi sampai terkena covid.
ReplyDeleteSi covid ini emang bikin parno ya mba, meskipun adaa aja yang masih enggak perduli.
ReplyDeleteYuk kita tetap jaga protokol kesehatan untuk meminimalisir serangan virus bagi kita dan keluarga.
Mendengar berita baby tertular covid, sungguh menyedihkan. Itu sebabnya penting bagi kita selalu menjaga protokol kesehatan, dan tips2 dari mba sangat membantu. Terima kasih ya..
ReplyDeleteduh pasti parno banget ya Mba, apalagi kalau punya bayiii. kayak aku yang juga punya balita ini berdoa bangett dan jaga kesehatan biar sehat selalu
ReplyDelete