Assalamualaikum,
Seperti
biasa, kegiatan rutin saya setiap sore hari kalau tidak pergi ke luar taman
kompleks sambil mendulang makan si kecil, saya jalan-jalan naik motor dengan si
kecil dan suami sambil melihat-lihat pemandangan sore hari ataupun belanja
kebutuhan sehari-hari.
Sama seperti
orang dewasa, si bocil kan juga terkadang merasa bosan terus menerus berada di
rumah. Apalagi, selama pandemi Corona ini kami lebih suka berada di rumah.
Keluar rumah kalau memang perlu banget, baru keluar rumah.
Terkadang di
jalan saya menemui sesuatu kejadian dan saya tulis di blog. Seperti beberapa
hari yang lalu misalnya saya menemui bapak-bapak yang sudah sepuh berjualan
kursi dipanggul. Itu kan pekerjaan yang berat banget ya untuk seorang kakek
berusia sekitar 60-70an. Saya suka iba melihatnya. Seharusnya usia segitu orang
sudah saatnya pensiun dan menikmati sisa hidupnya dengan tenang.
Kisah
lainnya adalah ketika suatu malam sekitar jam 8 malam di belakang rumah saya terdengar ada suara
penjual kue putu lewat dengan suara khasnya. Nampaknya dagangannya belum banyak terjual. Kue putu adalah jenis makanan tradisional nusantara yang berupa kue dengan isian gula jawa dibalut dengan
parutan kelapa, dan tepung beras butiran kasar. Kue ini dikukus dengan
diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan. Kue ini dijual pada
saat matahari terbenam sampai larut malam.
Jaman dahulu
di masa kecil saya di tahun 80-an salah satu kuliner Indonesia kue putu ini sangat berjaya. Setiap ada
penjual kue putu lewat, selalu dikerumuni dengan antrean anak-anak yang sudah
mengular. Selain itu juga ada juga gulali yang bisa
dibentuk- bentuk menyerupai binatang kuda, ikan, dan lain-lain bergantung
request anak-anak di jaman itu dan fungsinya bisa seperti peluit. Kemudian jajanan lainnya yang ngehits di masa
saya kecil adalah Gethuk Pisang, Kolak Ketan Roti dan lain-lainnya. Kalau ingat
masa itu, rasanya ingin waktu bisa berputar lagi ke masa itu bak pintu ajaibnya
Doraemon. Begitu cepatnya waktu berlalu ya.
Kue putu
sekarang mulai tergerus dengan zaman modern yang serba instan berganti dengan
jajanan kekinian seperti pizza, donat, sosis goreng, dan lain-lain. Saya selalu
membeli kue putu keliling yang dijual oleh bapak-bapak yang usianya sepuh ini.
Beliau ini kue Putunya murah pula cuman seribu rupiah. Saya biasanya beli 10.
Terkadang juga ada bapak-bapak penjual kue putu yang harganya lebih mahal 2 ribu
juga saya beli untuk membantu perekonomian mereka.
Baca juga : Traveling Dengan Honda Bebek Adalah Permata Pengalamanku
Jajanan di
masa kecil saya kalau saya nilai justru lebih sehat ketimbang jajanan sekarang
yang lebih banyak pengawet dan pewarna. Makanya saya lebih suka membuat sendiri
jajanan untuk mereka karena selain bisa menghemat uang juga lebih sehat. Terutama
di masa pandemi ini sudah pasti anggaran belanja lebih boros. Jadinya, saya harus
pintar-pintar untuk mengelola uang. Di sore hari biasanya saya sudah sibuk di
dapur membuat jajanan untuk mereka seperti membuat bakwan goreng, pisang
goreng, kentang goreng dan lain-lainnya. Anak-anak selalu suka dengan jajanan buatan saya dan terkadang belum selesai goreng sudah ludes haha. It will be story to tell to our grandchildren soon. Kalau sedang jenuh ya beli Sari Roti atau
ya tadi beli kue putu. Kalau kebetulan ada penjual kue putu lewat di depan
rumah kalian tolong dibeli ya....karena selain sehat juga bisa menolong sesama.