Diambil dari : media.muslimah.com |
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat berpuasa untuk yang merayakan :)
Dear pembaca,
Maaf ya, lama tidak posting tulisan dikarenakan sibuk dengan anak-anak tes ukk. Maklumlah, anak saya yang nomer dua itu masih kelas 3 SD, belum bisa belajar sendiri. Si kakak sebenarnya sudah bisa belajar sendiri wong dia sudah kelas 1 SMP, tetapi ya itu belajarnya ekspres banget. Baru 10 menit sudah selesai. Sampai geleng-geleng kepala sendiri saya. Lho, kak belajar kok cuman 10 menit sudah selesai? Kalau disuruh ngulangi tidak mau.
Beda lagi modelnya dengan si adik, belajar itu harus dengan memegang sesuatu. Entah itu mainan, atau bolpenlah, dipegang-pegang, kalau tidak sambil coret-coret gambar di buku yang lain. Baru sebentar belajar sudah bilang,"Kapan selesainya?"
Pokoknya, kalau anak-anak lagi tes itu, saya sudah siap-siap kompres. Untunglah, si ayah bisa dikit-dikit membantu. Khusus untuk pelajaran-pelajaran sains. Seperti matematika, ipa, selebihnya semua ke saya.
Karena, keduanya sekolah di sekolah Islam jadi jadwal tesnya lumayan panjang. Saya pingin banget nanti sehabis mereka selesai tes mau pergi ke salon. Buat refreshing haha.
Nah, beberapa hari yang lalu tepatnya hari Sabtu, saya bukberan dengan mertua saya. Saya bertemu dengan ipar-ipar saya. Bukber di tempat mertua menjadi agenda rutin saya dan suami. Sebenarnya sih lebih enak bukber di rumah, menurut saya, karena bagi bumil seperti saya suka males keluar rumah. Apalagi kalau lewat Banyumanik itu seringkali macet, jadi saya suka bete sendiri. Tapi, buat nyeneng-nyenengin mertualah.
Kakak ipar saya (perempuan) bekerja sebagai guru di SMA Sultan Agung, namun rumahnya di Ungaran. Beliau bercerita kalau di perjalanan pulang di Banyumanik, dia melihat ada seorang ibu yang diboncengin suaminya memakai gamis. Ibu tersebut tidak menyadari kalau sebagian gamis tersebut masuk ke ruji-ruji sepeda motor. Sontak saja ibu tadi jatuh dari motornya dan mulutnya sampai sobek. Tidak tahu, kena apa. Untunglah, waktu itu tidak ada mobil yang berada di belakang motornya. Makanya, kadang kalau jemput anak-anak sekolah, saya lebih memilih untuk memakai celana panjang. Lebih aman soalnya.
Jadi ingat beberapa hari yang lalu, ketika saya meminta rujukan BPJS untuk periksa kandungan di sebuah klinik dekat rumah. Saya memakai gamis yang berkibar-kibar itu. Sebenarnya memakai gamis itu enak, lebih syar'i dan juga diperintahkan untuk wanita di agama Islam. Apalagi, kalau gamis masih baru gitu ya. Sama sekali ga nyadar waktu di jalanan. Waktu itu saya dibonceng suami. Untunglah, ada bapak-bapak pengendara Gojek yang memperingati suami saya. Dia awalnya di belakang saya. Kemudian, menyusul saya dan bilang ke suami,"Pak, gamis ibunya masuk ruji sepeda!"
Astaghfirullah, langsung saja saya singkap gamis saya. Dalam hati, saya berterima kasih kepada Bapak pengendara Gojek yang sudah menyelamatkan saya. Kalau tidak, apa jadinya saya. Syukur alhamdulilah, Allah SWT masih melindungi saya.
Sebenarnya tidak hanya gamis saja yang sih yang perlu kita perhatikan kala berkendara motor. Benda-benda seperti syal, slendang, bisa juga membuat kita celaka bila tidak berhati-hati.
Saran saya :
- Lebih baik kalau Anda berkendara dengan memakai gamis jangan lupa memakai legging dan jangan membonceng dengan posisi menyamping atau lebih baik dengan posisi melangkah saja.
- Kalau memang Anda pingin memakai gamis, ada baiknya Anda aware kala di jalan. Apalagi kalau Anda membawa buah hati Anda. Gamis Anda bisa Anda singkap, atau Anda beri peniti, nanti kala sudah sampai tujuan jangan lupa dilepas penitinya^^.
- Memakai jaket bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
- Jangan lupa memakai helm untuk Anda dan buah hati. Meskipun jaraknya dekat.
Semoga bermanfaat ya ^^. Selamat menunggu buka puasa yaa....