Hai semua....pa kabarnya? Selamat Hari Senin dan selamat beraktivitas kembali setelah libur panjang Hari Paskah. Beberapa bulan ini selama trisemester pertama kehamilan saya tiba-tiba jadi males dengan kegiatan rumah tangga. Terutama memasak. Padahal, biasanya saya cukup rajin memasak sendiri, itupun lebih karena alasan memasak sendiri lebih sehat dan lebih hemat tentunya. Karena, saya ibu rumah tangga yang lebih banyak waktu di rumah, tentunya pilihan memasak sendiri adalah pilihan yang sangat tepat bagi saya. Meskipun, saya tidak bisa masak berbagai masakan dalam satu waktu. Biasanya, saya masak sayur dan bikin lauk, udah. Seandainya, anak-anak tidak terlalu suka masakan saya hari itu, misalnya pedas maka saya tetap beli sayur tambahan untuk anak-anak.
Kadang, kan bosen juga kalau kita bikin sayur yang terus menerus mengikuti selera anak-anak. Pinginnya kan juga bervariasi juga, jadi suami juga tidak bosan dengan sayur yang itu-itu saja.
Masak sendiri yuk |
Saya kadang heran juga dengan anak-anak. Mereka itu tidak suka masanan laut seperti cumi dan udang (kalau ikan laut suka sih). Padahal, sudah saya paksa-paksa masih saja mereka berdua tidak mau. Kalau, si kakak masih mending kalau cumi dibumbu crispy dia masih mau, sementara adiknya sama sekali tidak mau. Bahkan, mulutnya selalu tertutup rapat bila saya cobain cumi. Mereka hanya suka ikan laut seperti kakap dibumbu tepung crispy, nila dan lele goreng. Menu lainnya ayam diopor dan digoreng, nugget itu saja.
Di masa hamil seperti sekarang ini saya tiba-tiba kok semakin suka dengan masakan ikan-ikan laut seperti cumi, udang dan juga daging sapi. Apalagi, selera makan saya sudah kembali seperti semula. Hmmm...pingin nambah-nambah nih. Tapi, pesan bu dokter, pertambahan berat badan bumil, tidak boleh berlebihan. Minimal 1/2 hingga 1 kilo sebulan. Ya bu, siapp.
Beberapa hari ini ada kabar yang kurang mengenakkan dari dunia kesehatan yaitu mengenai temuan BPOM dimana terdapat 27 merek ikan kalengan makarel dan sarden positif mengandung parasit cacing Anikasis Sp. Produk-produk ini biasanya terdapat di swalayan-swalayan, pasar dan warung. BPOM telah memerintahkan importir dan produsen ikan kaleng untuk segera menarik produk dari peredaran dan segera melakukan pemusnahan.
Makanan ikan kalengan yang diduga terdapat cacing |
Temuan tersebut tentunya membuat kita was-was dalam mengkonsumsi produk-produk kalengan. Kita sebagai konsumen harus selalu jeli dalam membeli sebuah produk, jangan lupa untuk selalu mengecek kadaluarsa sebuah produk. Untunglah, saya sama sekali belum pernah membeli produk-produk ikan kalengan tersebut. Meskipun, pernah terbetik pingin mencoba, namun sama sekali belum terlaksana he he. Soalnya, saya lebih suka masak sendiri sih untuk produk-produk ikan. Karena, menurut saya kalau ikan kalengan tentunya lebih banyak pengawetnya. Jadi, cari amannya saja.
Alasan-alasan lainnya mengapa saya lebih suka memasak sendiri :
- Kita bisa memperoleh sayur dan lauk yang segar setiap hari
Pernah lho saya membeli lauk di luar eh ternyata lauknya itu sepertinya lauk yang kemaren dan digoreng lagi. Wah, tentunya kurang segar ya. Jadi kurang selera makan. Selain itu kadang-kadang sayur yang kita beli diluar itu udah diangetin beberapa kali jadinya tambah asin
- Kita bisa menularkan hobi memasak ke anak-anak
Terkadang anak-anak saya ikutkan kegiatan memasak di dapur, meskipun cuma memotong wortel dengan pisau yang bergerigi. Tentunya, sambil saya awasi. Mereka, jadi suka aktivitas memasak. Selain itu, di sekolahnya kadang-kadang ada cooking class seperti membuat dan menghias donat, mengoles mentega dan menabur meses di roti dll. Jadi, setidaknya mereka sudah terbiasa dengan aktivitas di dapur. Ooh..ternyata mama juga bekerja keras di dapur untuk menyajikan makanan sehari-hari untuk mereka.
- Kita bisa berhemat belanja bulanan
Menjadi seorang ibu menuntut kita untuk bisa multitasking. Pintar mengasuh anak-anak, suami, serta pandai juga mengelola keuangan. Seorang istri bisa diidentikkan sebagai sekretaris suami. Memang, ada kalanya bolehlah kita sesekali jajan di luar, ke pemancingan atau ke restoran-restoran. Tetapi, jangan keseringan. Nanti tahu-tahu di akhir bulan kita ngutang he he. Pokoknya kita harus memastikan jangan sampai besar pasak daripada tiang.
Nah, itu saja tips-tips dari saya. Semoga bermanfaat ya.....
Iyanih, sempat rame banget ya kalau dalam makarel ada cacingnya. Untung aku gak suka makan ikan kaleng gitu.
ReplyDeletesama mbak...blum pernah beli :)
DeleteMungkin makarel makanan kaleng yang ada cacingnya itu pengolahannya kurang bersih dan mungkin udah mau kadaluwarsa kali ya
ReplyDeleteiya mbak vit...
DeleteWah iya, temuan tadi bikin ibu2 deg2an ya, apalagi kalau pas putra-putrinya suka mackarel. Semoga lekas clear ya masalah ini agar masyarakat tidak bertambah resah.
ReplyDeleteiya mbak uniek smoga cepet clear ya
DeleteKalo aku suka sarden, beda ya sama mackarel. Tapi ya belum tentu sebulam sekali beli. Sama deh, aku lebih suka ikan segar. Dibakar atau dimasak lombok ijo, sedaaap
ReplyDeletekatanya mmg bagus yang sarden mbak ...yg mmakarel itu kebanyakan impor
DeleteSelamat ya, Mbak, ternyata baru hamil ya.
ReplyDeleteSoal masak sendiri, aku yg termasuk pengikut jalan ini nih. Hihihi.
Selain lebih murah meriah, memang jarang banget jajan di luar.
mksh mbak ika ......
DeleteWaduh ... sebisa mungkin endak utang, mending berhemat aja
ReplyDeleteiya mbak ev...setuju
DeleteSelamat ya mbak atas kehamilannya. Aku juga belum pernah makan ikan kalengan. Lebih suka beli ikan di tempat pelelangan ikan terus masak sendiri di rumah. Biar lebih hemat. Hehehe. Nice sharing mbak.
ReplyDeletemksh mbak farida
DeleteSemoga lancar kehamilannya mba ningrum..iya masak sendiri itu irit dan sehat..
ReplyDeletemksh mbak dew...
Deletemasak sendiri memang lebih banyak manfaatnya ya mbak. apalagi masakan sendiri punya ibu, banyak kenangan di dalamnya hihihi
ReplyDeletesemoga lancar ya mbak kehamilannya
betul setuju say
DeleteSemoga sehat trs sampe lahiran bumil dan debay nya. Masak sendiri emang paling bener. Udh sehat, irit juga cuma kadang males hehehhr
ReplyDeleteamiin yra mksh mbak muna.....iya yang terakhir itu bener bgt
DeleteSelamat atas kehamilannya ya mbak Ningrum, semoga sehat-sehat selalu sampai kelahiran nanti dan bayi serta ibunya sehat dan cepat pulih, aamiin :)
ReplyDeleteIya mbak yang kasus ikan dalam kaleng itu mengerikan ya, kita jadi was-was nih. Sebaiknya memang tidak mengkonsumsi dulu yaa..
amiin mksh doanya mbak andjar smoga kebaikan menyertai mbak andjar...iya mbak...mungkin itu udah kadaluarsa kali ya
Delete