Pernahkan Anda ditipu orang? Mungkin ada yang pernah, ada yang belum pernah. Beberapa pengalaman ditipu misalnya ditipu pacar, ditipu kala mencari kerja, ditipu oleh teman sendiri. Well believe me it hurts.. Tapi pengalaman adalah guru yang terbaik. Tanpa ada pengalaman itu Anda tidak akan pernah menjadi lebih hati-hati dari sebelumnya.
Meski saya sudah bekerja entahlah masih saja ada orang yang mencibir saya. Mindset orang Indonesia kebanyakan mengira bahwa orang bekerja itu harus berada di kantor. Yang paling menyakitkan adalah tatkala orang mencibir bahwa lulusan Diploma kok cuman bekerja di rental? Aduh, tak bisa saya bayangkan perasaan saya waktu itu. Tetapi biarlah yang penting kan pekerjaan saya halal dan saya berpikir bekerja di rental tidak untuk selamanya.
Dari pihak keluarga juga terkadang tidak mendukung sepenuhnya pekerjaan saya, terutama ibu saya dan inginnya saya bekerja di kantor.
Suatu hari, teman saya menawarkan dia mempunyai teman dekat yang bekerja di PLN, katanya ada lowongan administrasi di sebuah garmen di Ungaran. Kemudian, saya meminta teman saya untuk dikenalkan dengan si B yang bekerja di PLN tersebut. Penampilannya rapi, sekilas mirip dengan Doyok pelawak, memakai mobil dan seragam PLN, yah tentu saja saya percaya. Apalagi ketika orang tersebut juga membeli komputer teman saya. Entahlah, waktu itu saya seperti dihipnotis. Saya percaya begitu saja dengan segala omongan si B yang menurut saya agak bombastis.
Google Image |
Waktu itu yang ada di dalam pikiran saya adalah ingin sekali membahagiakan orang tua saya. Ingin mewujudkan impian mereka melihat saya bekerja di kantor. Padahal, saya sebenarnya ingin membuka usaha di rumah saja. Saya menurut saja ketika si B bilang kalau lowongan administrasi tersebut harus cepat-cepat dan dia kenal si pemilik garmen tersebut tetapi harus memakai uang pelicin katanya. Padahal, waktu itu ortu saya memiliki uang tetapi uangnya sebenarnya untuk kebutuhan lain. Tetapi, ibu saya mendesak meski sebenarnya Ayah saya tidak setuju. Waktu itu si B meminta uang Rp 300 ribu. Di tahun tersebut uang Rp. 300.000,00 sangatlah berarti.
Si B terus menerus menelepon sebelum uang tersebut diberikan. Bahkan terkadang tidak mengenal waktu, ketika itu ibu saya sedang periksa di rumah sakit juga ditelepon. Minta ketemu di rumah sakit sekarang sekarang juga.
Saya juga sama sekali tidak menaruh curiga sewaktu si B tiba-tiba ke rumah dan minta uang Rp. 300.000 itu dan seperti dihipnotis sayapun memberikan uang tersebut. Dalam hati saya merasa senang karena sebentar lagi bisa bekerja kantoran, meskipun itu bukan keinginan dari lubuk hati saya.
Sebulan, 2 bulan saya tunggu kata si B nanti akan ada surat panggilan dari perusahaan garmen tersebut. Beberapa hari kemudian teman saya di rental komputer juga memberikan kabar yang kurang menggembirakan ternyata komputernya dibawa kabur dan sisa pembayaran komputer tidak dibayarkan. Alamat tidak baik nih pikir saya.
Malam harinya saya mendengar suara mobil berhenti didepan rumah saya. Ternyata benar si B datang membawa surat panggilan katanya. Dia hanya berdiri di pintu lantas pergi begitu saja katanya ada urusan penting katanya. Herannya, saya kok juga melongo saja.
Setelah surat saya buka ternyata suratnya palsu. Sepertinya hasil ketikannya sendiri, dan kopsuratnya juga palsu.
Kemudian saya mencoba menelusuri nomer telepon si B ternyata nomer teleponnya tersebut terhubung dengan orang tuanya di Surabaya. Bahkan, orang tuanya bilang kalau sudah tidak berurusan lagi dengan si B, anak durhaka katanya.
Tentu saja orang tua saya kecewa waktu itu, tetapi ya sudah diikhlaskan saja. Mungkin belum rejeki dan percaya bahwa orang yang suka menipu pasti akan mendapatkan balasan karma atas perbuatan mereka. Mungkin kita tidak bisa membalasnya namun ALLAH SWTlah yang akan membalasnya. Dari pengalaman ditipu tersebut menjadikan saya sangat berhati-hati dalam bertindak. Jangan pernah percaya orang yang memberikan pekerjaan kepada Anda dengan memberi uang. Alhamdulilah, saya kemudian bisa bekerja di tempat yang saya inginkan. Saya mendengar kabar bahwa si B akhirnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis.
********************************
Masya Allah jahat banget si B. Trus ceritanya gmn lagi mba kok mandeg? Kisah si B gmn?
ReplyDeletesi B ktnya meninggal dalam sebuah kecelakaan mbak
DeleteKalo sy pernah diejek oleh seseorang ttg suatu hal Mak. Eh di kemudian hari dia ngalami apa yg dia ucapkan ke saya. Sy percaya satu hal: fa man ya'mal mitsqola dzarrotin khoiron yaroh, wa man ya'mal mitsqola dzarrotin sarron yaroh. jadi pengingat diri untuk berhati2 dg sikap dan ucapan.
ReplyDeleteiya mak vhoy ...mksh nasehatnya...
DeleteHmmm, setiap perbuatan akan sll kembali kepada pemiliknya y mbak prana. Karma itu ada. Sy juga selalu percaya begitu. ^^
ReplyDeleteiya betul mbak semua ada karmanya
Deletebetul mba. aku juga percaya siapa saja yg berbuat jahat pada kita akan mendapatkan balasannya kelak dari Allah SWT
ReplyDeletesetuju mbak amin
DeleteBagi saya nda usah nunggu kelamaan nunggu balasan diakhirat toh didunia itu akan sll dpt balasan kontan mba, diikhlaskan y mba dan dimaafkan biar itu mjd urusannya si B dengan pemilikNya. Yang penting skrg mba dapet berkali2 lipat :)
ReplyDeleteHal2 kecil yang tak terasa kita lakukan akan sll ada balasannya mba, org lain boleh saja berbuat tdk baik wait n see balasan akan tjd Karma It's work :)
betul mbak...udah saya ikhlaskan mbak
DeleteNgacung!hehe pernah juga. Orange licin seperti belut. Lama2 takcuekin mbak. Tp gatau skr hidupnya sengsara. Masalah ma keluarga jg kerjaan. Allah menyentilnya, dan jg menyentil saya mkn . Jd lebih waspada dan pasrah
ReplyDeletembak wahyu pernah juga to...
DeleteInnalillahi... nipu :'(
ReplyDelete300rb 15 tahun yang lalu itu senilai 3 juta sekarang kali ya mba..
Karma has no menu, B only have to receive it.
Semoga dosa dosanya di ampuni.
iya mbak 300 ribu waktu itu ya kayak 3 juga..brarti banget
DeleteYa Allah, aku sering diperlakukan seperti itu. Cuma bisa sabar dan percaya kalau Allah nggak tidur
ReplyDeleteyg sabar ya mbak ...Allah tidak tidur
DeleteOuchhh... ya ampun, sedih sih ya mendengar kabar B meninggal karena kecelakaan. Saya sih kalau ditipu, pernah banget. Tapi, ngga bisa berkata apa-apa, selain... kok tega banget sih....
ReplyDeleteZaman sekarang banyak lho Mbak cari kerjaan tapi bayar. Katanya buat jaga2 biar nggak keluar masuk alias betah. Karena ada masa kontraknya.
ReplyDeleteAh, embuhlah ya, sekarang tuh aneh2. Terpenting kita jangan aneh-aneh, yang lurus2 aja ya.
saya hampir ditipu juga waktu melamar kerja, harus tes keuletan menjualkan panci berjuta2 harganya. saya nyerah. dilalah ada yang nekat beli sendiri itu panci tapi ternyata ga dapet kerjanya. beruntung juga saat itu saya ga punya uang.
ReplyDeletePara penipu biasanya memanfaatkan kelemahan kita ya mbak Nungrum, dengan memberikan iming-iming yang tinggi.
ReplyDeleteYa sudahlah mbak, anggap saja itu adalah pengalaman yang sangat berharga sehingga kedepannya nggak akan terjadi lagi yaa..
Alhamdulillah saat ini mbak Ningrum sudah mempunyai pekerjaan yang baik sekaligus disukai, pekerjaannya macam-macam lagi, hehe..
*Eh, jadi penerjemah bahasa inggris tuh keren loh mbak.. :)