Hai moms,
Mungkin Anda pernah mendengar cerita ini :
Suatu hari, dikisahkan ada seorang janda muda cantik tengah mengambil uang di sebuah ATM. Nah, tanpa disadarinya dari belakang dia dicolek oleh seorang laki-laki Arab berwajah ganteng. Laki-laki Arab tersebut bertanya kepada janda cantik tersebut :"Dimanakah, letak money changer, saya hendak menukarkan uang 3000 dollar saya, yang kalau dirupiahkan menjadi Rp.13 juta. Janda muda cantik tadi menjawab,"Saya tahu letaknya money changer tetapi letaknya jauh dari sini."
Laki-laki Arab tersebut menjawab: "Kalau begitu, saya minta tolong dong.Pinjami uang 3 juta saja dari ATM Anda tersebut untuk saudara saya yang sedang sakit, nanti selebihnya akan saya berikan untuk Anda. Jadi, Anda akan mendapatkan uang 3 juta+10 juta dari saya.
Wah, sudah tentu janda cantik tersebut girang bukan kepalang.
Dengan senang hati dia mengambil uangnya sendiri 3 juta dan diberikan kepada pria Arab tersebut beserta uang 3000 dollarnya. Pria Arab tersebut menjawab : Terima Kasih Anda sudah menolong saya.
Kemudian, si janda cantik tersebut buru-buru pergi ke Bank untuk menukarkan uang 3000 dollar tersebut. Kagetlah si janda muda cantik tersebut karena setelah diberitahu oleh petugas Bank ternyata uang itu adalah uang palsu.
Kalau Anda perhatikan cerita di atas adalah hampir mirip dengan teman-teman kita yang menjadi korban dari penggandaan uang Dimas Kanjeng. Logikanya, siapa sih yang mau memberikan uang 10 juta secara cuma-cuma kecuali kalau dia memang benar-benar seorang miliuner. Kasus ini memang tengah menjadi bahan pembicaraan media hampir setiap hari. Tak hanya orang biasa, bahkan kabarnya korban dan pengikutnya adalah para pejabat politik Indonesia. Pendidikan mereka juga sangat tinggi bahkan diantaranya ada yang kuliah di Amerika Serikat bertitel profesor. Sebut saja Ibu MD, beliau bahkan sampai sekarang masih tetap konsisten membela Dimas Kanjeng. Bahkan, dalam statemennya di sebuah televisi swasta, beliau sempat berkomentar,"Kita sebagai orang Indonesia sudah selayaknya menghormati Dimas Kanjeng seperti halnya kita menghormati Bapak B.J. Habibie. Saya jadi tersenyum di dalam hati.
Suami sempat berkelakar kepada saya, kalau Dimas Kanjeng mampu menggandakan uang mengapa tidak uangnya saja yang digandakan, kenapa harus orang lain. Dan benar saja keesokan harinya MUI dari Jawa Timur lalu berstatemen yang sama dengan suami saya. Dalam agama Islam atau agama manapun tidak ada ajaran untuk menjadi kaya seseorang bisa menggandakan uang. Non sense banget deh itu. Yang benar adalah : ulet, tekun, sabar dan jangan mudah putus asa. Lihatlah banyak orang-orang sukses yang terlahir setelah melewati jatuh bangun sebut saja Bill Gates, Bob Sadino, Chairul Tanjung, Susi Pudjiastuti dll
Sang Pengganda Uang Dimas Kanjeng |
Penggandaan uang sistem Dimas Kanjeng kalau ditelaah lebih lanjut mirip dengan sistem MLM (Multi Level Marketing).
Contohnya : Anda memiliki modal 100 juta, Anda tanamkan ke Dimas Kanjeng dengan iming-iming bunga 2%, 3%, 5%. Misal Anda mengambil 2% maka bulan pertama Anda akan mendapatkan 100 juta * 2%= 2juta, maka uang Anda akan 102 juta.
Selanjutnya tidak mungkin kan Anda hanya diam saja, selanjutnya Anda pasti menceritakan hal tersebut ke orang-orang apalagi bila diiming-iming mendapat komisi, maka akan makin banyak orang tertarik menanamkan uangnya ke Dimas Kanjeng, bahkan kabarnya hingga 2 ribu orang lebih menanamkan uangnya di sana. Maka, tidak mengherankan bila korban penggandaan uang Dimas Kanjeng tersebar dimana-mana, tak hanya di Jawa Timur namun juga di banyak tempat. Bulan pertama, kedua, ketiga mungkin uang Anda akan bertambah namun selanjutnya bisa-bisa uang Anda dibawa kabur. Hampir mirip investasi bodonglah.
Sesungguhnya manusia berpikir dengan menggunakan otak dan nafsunya. Ketika seseorang berpikir dengan otak/akal sehatnya berarti orang tersebut mampu berpikir secara rasional. Sebaliknya apabila seseorang berpikir dengan menggunakan nafsunya maka seseorang menjadi irasional, seperti ingin kaya pergi ke dukun atau ke penggandaan uang semacam Dimas Kanjeng ini. Nafsu ini dinamakan dengan "tamak/rakus" dan semua orang memiliki sifat ini hanya apakah sifat ini digunakan atau tidak tergantung sifat orang masing-masing.
Mengapa sih banyak orang masih saja percaya penggandaan uang, investasi-investasi yang menjanjikan bunga yang tidak lazim.
- Karena masih banyak orang yang ingin mendapatkan segala sesuatu dengan instan. Ingin kaya tetapi enggan bekerja keras.
- Banyak orang yang gagal berkali-kali karena putus asa kemudian mengambil jalan pintas dengan berkunjung ke penggandaan uang semacam Dimas Kanjeng ini.
- Akhir-akhir ini tuntutan untuk hidup lebih hedonis sangat besar, ditambah lagi dengan kehadiran gadget-gadget seperti BBm, facebook yang seringkali membuat orang tanpa sadar mempost kehedonisan mereka seperti berpose dengan mobilnya, berpose dengan baju-baju mewah, membuat banyak orang ingin menjadi kaya dengan cara instan.
Jangan terpikat dengan penggandaan uang, penggandaan emas, bekerja berusaha dan berdoa adalah jalan untuk menjadi kaya di dunia dan di akhirat. Jangan dikalahkan oleh irasionalitas.
Wuaaah,saya ketinggalan berita, baru tau Dimas Kanjeng dari tulisan ini, Mbak. Aneh ya, ada yg membela prakteknya, weleh weleh..setuju dg suami mbak, kenapa gak uangnya sendiri yang digandain?
ReplyDeletehe..he..uangnya aja sendiri yang digandakan biar kaya enggak usah uang orla
DeleteSaya pun mikir ini sapa yang bodo y ko yo percaya wae yang beginian, entahlah y mba semoga kita selalu disehatkan fikiran n mental agar mencapai sesuatu dengan jalan yang benar2 di ridhoi Alloh bukan instan semata :)
ReplyDeleteiya mbak amin...cari rejeki yang halal aja deh
Deletebener banget mba, banyak org yg mau meraih sgl sesuatunya dg instan tanpa perlu berjuang keras. Akhirnya kena deh tipuan kanjeng dimas
ReplyDeletehe..he..iya mbak icha...kebanyakan orang yang jadi korbannya pingin mencari uang dengan jalan pintas
DeleteBenerrr banget nih mbaaa
ReplyDeletekadang rasio enggak jalan yak huhhuuu
bukanbocahbiasa(dot)com
he...he...iya mbak...herannya sampai ribuan orang ya punya pikiran seperti itu
DeleteLelah nonton berita kanjeng dimas ini... gemesss. Kok bisa org pd percaya gitu aja -____-
ReplyDeletehiya mbak irma....kadang orang bisa jadi absurd gitu ya
Delete