Mah, boleh tidak main hujan-hujanan?
Mah, boleh tidak main pasir?
Mah, boleh tidak manjat tangga ?
Itulah yang seringkali ditanyakan oleh anak-anak pada umumnya kepada anaknya ketika beranjak besar. Dan apakah jawaban dari orang tua? Pada umumnya orang tua menjawab jangan dengan berbagai macam dalih. Nanti cacingan lo dek kalau main pasir, nanti jatuh lho kalau manjat tangga dan dalih lainnya.
Beberapa waktu yang lalu Dokter Nyoman Sakyarsih dan anaknya Max sempat menjadi trending topic bagi netizen. Siapa sih yang tidak mengenal Dokter hewan dengan senyuman manis ini?Followernya sekarang sudah mencapai lebih dari 32.000 orang. Di sela-sela kesibukannya sebagai dokter hewan, beliaulah orang pertama di Indonesia yang membawa si kecilnya, Max, mendaki gunung sejak Max usia 5 bulan. Awal mulanya Max kecil yang waktu itu belum bisa berjalan di gendong di belakang untuk mendaki Gunung Bromo untuk pertama kalinya. Rute selanjutnya adalah mendaki Gunung Rinjani. Banyak netizen juga yang mencibir, karena masih kecil kok diajak mendaki gunung. Tapi Dokter berdarah Bali ini tetap meneruskan petualangannya sebab si kecil Max sangat menikmati pendakian bersama si Mama. Buktinya Max sepanjang perjalanan selalu tampak riang, tidak pernah rewel dan tidak bosan..
Berikut foto-foto mbak Nyomie dan si ganteng Max diambil dari twitter:@nyomie
Max kecil 5 bulan tertidur di gendongan |
Mbak Nyomie dan Max-@nyomie |
foto diambil dari @nyomie |
Sesampainya di jalur pendakian biasanya Max akan berlari-larian, bermain pasir, bermain lumpur dan dibiarkan menikmati alam. Dr. Nyomie berpesan agar tidak semua pendaki mengikuti jejaknya untuk membawa si kecil mendaki gunung, karena mendaki gunung dengan membawa anak harus ada standar safetynya, dan juga tidak semua jalur pendakian memperbolehkannya.
Ditanya apakah tidak takut bila si kecil Max dibiarkan bermain lumpur, pasir, hujan-hujanan. Jawab Mbak Nyomie. Tidak takut. Karena sebelumnya beliau sudah pernah mempelajari ilmu imunologi. Bahwa anak yang yang sering bermain kotor-kotoran lambat laun akan kebal dari penyakit, karena tubuh kita sebenarnya bisa membuat sistem imun sendiri. Tentunya jangan lupa mencuci dengan sabun setelahnya.
Pernah suatu Mbak Nyomie berencana untuk mendaki gunung, namun si kecil Max pilek tapi kekeuh ingin ikut mendaki karena melihat mamanya mengeluarkan tas punggung untuk mendaki. Karena tidak tega maka Max diajak. Sesampainya di tempat pendakian pilek Max malah sembuh, mungkin dikarenakan Max sangat menyukai mendaki.
Karena pola asuh yang tidak terlalu banyak larangan membuat Max tumbuh menjadi anak yang aktif, pemberani, tidak mudah putus asa dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Hal ini tentunya dengan syarat dalam pengawasan orang tua. Anda tertarik untuk mengikuti jejaknya? Marilah jangan kita batasi kreatifitas anak dengan melarangnya bermain kotor-kotoran. Semoga bermanfaat ya.
Aku kkagum sama Nyomie ini...tough banget sabagai single parent. Aku lihat pas dia wawancara di TV, dia ingin membuat anaknya ingat perjuangan ibunya membuat kenangan sejarah yg akan selalu dikenang si Max
ReplyDeleteiya mbak betul tough banget ya sebagai single parent....
DeleteWah asik banget ya masih bayi udh diajak mendaki...tapi buat si kecil blm terasa asyiknya hehe. Iya bener anak gak usah steril2 bgt yg penting hbs kotor2 n mau makan cuci tangan dl
ReplyDeletesetuju mbak....salam kenal ya
DeleteKalau kotor-kotoran sih menurut saya wajar saja Teh buat anak kecil, kalau buat mendaki sih harus pikir-pikir lagi, misalnya tentang penyesuaian suhu tubuh terhadap medan yang baru, hehe. Kalau masalah pilek, dikasih minum air putih yang banyak sehari saja juga sembuh. :D
ReplyDeleteiya betul..makanya mbak nyomie berpesan agar tidak semua orang boleh mendaki gunung karena ada standar safetynya
Deleteayo berani kotor! :)
ReplyDeleteiya mbak
Deleteiyaa ini imut.. dan ramai di kaskus.. :D
ReplyDeleteiya mbak dini ...
Deletekotor??siapa takut???hehehehe....saya setuju mbak,kebetulan saya type ibu yang tidak suka berkata TIDAK dan JANGAN,lebih enak BOLEH dan silahkan ....makasih dah boleh ngotorin blogg nya ya...
ReplyDeleteiya mbak setuju...sy juga tipe orang yang tidak bnyk melarang asalkan harus cuci tangan dan dalam pengawasan
DeleteAh, keren dah si dedek Max sudah sering mendaki gunung ke mana-mana, *aku kalah* :D
ReplyDeletembak aireni suka naik gunung juga ya ?
DeleteAsyik mah hujan-hujanan :D
ReplyDeletembak dian pecinta hujan, mksh dah mampir ya
DeleteAnak kalo dilarang malah makin penasaran. Mending diijinkan tapi dengan aturan yg wajib dipatuhi anak2.
ReplyDeleteiya setuju mbak wati ...terima kasih sudah mampir
DeleteItu sebabnya aku g melarang, tapi mengarahkan ke hal yang baik
ReplyDeleteterima kasih mbak noorma
DeleteItu sebabnya aku g melarang, tapi mengarahkan ke hal yang baik
ReplyDeleteterima kasih mbak noorma
DeleteHebat ya mbak, anak kecil aja sudah naik gunung. Salut pada pola pengasuhannya :)
ReplyDeleteiya mbak terimksh
Deletenak anak berani kotor itu anak krativ ya mb, mantav deh mb :)
ReplyDeleteterima kasih sdh mampir
Deletekereen diajak naik gunung... ;) akupun ga prnh mau trlalu ngelarang anak mba.. ga boleh kotor2an, ato apalah... justru aku dukung kok. asal abis main itu lgs mandi yg bersih.. dan berhubung kita berdua suka bgt traveling, anak jg udh mulai kita ajak jalan sjk umurnya klo ga slh 8 bulan.. biar dr kecil dia trbiasa ngeliat dunia :)
ReplyDeleteiya betul mbak fanny...terima ksh sudah mampir ya
DeleteAak.. aku kagum banget sama Mamah satu ini, waktu lihat tampil di acara TV langsung pantengin smpai akhir ;)inspiratif banget
ReplyDeletesama mbak...mksh udah mampir
DeleteKlo untuk naik gunung berdua tok belum berani mbak. Hihihiii... tapi klo untuk berkotor kotor ria... ayuk aja. Apalagi anak anakku kinestetik semua. Nggak bisa diem. Sejak pindah ke ndeso mereka sering mancing di tambak, main pasir, main lumpur. Apalagi klo pas latian sepeda pas hujan. Pelatihnya gak kenal ampun mbak. Tetep aja latihan. Hihihiii...
ReplyDeletesetuju mbak dian :)
Delete