Setiap sebulan sekali biasanya saya pulang kampung ke Salatiga, kota kelahiran saya. Kota kecil nan sejuk tempat dimana saya dibesarkan dan juga merupakan rumah 2 kakak saya. Salatiga termasuk kota yang kecil. Kalau saya pulang ke Salatiga saya biasanya jalan-jalan pagi di alun-alun Salatiga yang disebut Pancasila. Disana pula saya bertemu tetangga-tetangga saya juga yang sedang jalan-jalan pagi. Di alun-alun Pancasila pada Minggu pagi biasanya dipadati oleh para penjual kaki lima yang berjualan Leker, Bubur Ayam, Gado-gado dan lain-lainnya. Untuk yang memiliki anak kecil di alun-alun tersebut juga ada persewaan mobil-mobilan, becak-becakan dan lain-lainnya. Kalau tidak di alun-alun Pancasila, kami suka jalan-jalan di Selasar Kartini. Belakang Selasar Kartini itu terdapat bangunan SD dan TK Negeri tempat saya dulu sekolah. Selasar Kartini dulunya adalah sungai kecil tempat masa kecil saya suka mencari ikan-ikan kecil disitu sepulang sekolah, namun sekarang sudah dibeton dan dijadikan tempat orang-orang hang out dan ruko-ruko. SD saya jadi tidak kelihatan he he.
Bakso Google Image |
Bubur Candil Google Image
|
Nah, karena udah sering ke tempat-tempat tersebut maka suami saya mengajak untuk melihat jalan Tol Salatiga. Sudah dari bulan-bulan kemaren pingin sekali ke jalan Tol Salatiga yang konon merupakan salah satu tol terindah di dunia. Saya sarankan kepada Anda semua yang pingin melihat pemandangan indah tol ini untuk berangkat pagi-pagi, karena kalau tidak pemandangan gunungnya akan tertutup awan.
Mungkin banyak dari Anda yang berpikir eh jalan tol ya pastinya gitu-gitu saja pemandangannya. Namun, Anda salah, karena di sepanjang jalan tol Salatiga ini kita disuguhi pemandangan-pemandangan yang indah. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda lihat gambar-gambar berikut ini.
Anak-anak juga sangat antusias sekali ketika diajak ke jalan-jalan ke tol yang baru ini. Namanya anak-anak, sepanjang perjalanan bercanda terus. Saya tidak sempat mengambil foto mereka, karena saya konsentrasi mengambil foto tentang tol tersebut. Sayangnya, kita tidak dapat mengabadikan gambar foto tol yang ciamik dengan Gunung Merbabunya lantaran sudah tertutup awan. Yes, kita agak kesiangan pas berangkat ke sana. Tetapi kami punya video pendek tentang tol Salatiga tersebut. Maafkan bila agak ramai videonya n agak dangdutan he he.
Sampai jumpa lagi di cerita saya selanjutnya ya......
XOXO Mama Lala
Waaa kok ada pic baksonya, I love it.... seger banget kayaknya...
ReplyDeleteiya mksh
DeleteKeren nya, ada satu foto jalan tol yang mirip kaya diluar negeri ya mbak padahal di Indonesia, hihi kalo ditempatku masih belum ada jalan tol mbak.. kasihan ya.. hihi
ReplyDeletemksh mbak
DeleteAku dua kali pulkam ke ponorogo masih ditutup kapan hari. Akhir tahun pasti lewat sini,
ReplyDeleteindah ya pemandangannya ya mbak
Deleteihiiiiiy aku udah ke salatiga lho *bangga*, dateng ke duver dan taman tingkir, berkesan banget waktu ke sana, harga makanan juga murah2 mak
ReplyDeleteaku malah belum ke taman tingkirnya mbak ..
DeleteOhh ini jalan tol yang baru itu ya mbak ?? :D
ReplyDeletey mas betul
DeleteWaaa enaknya mbaaak
ReplyDeleteiya mbak
Deleteaku suka tuh getuk khetek, enyaaak hihihi ternyata dari salatiga ya #kemanaajaaaa :D duh jadi pengeeeen hiihihi
ReplyDeletehuum enak ya makasih mbakkk...
DeleteBagus ya mba jalan tolnya, serasa di luar negeri.. semoga bisa lewat sini jg suatu hr nanti
ReplyDeleteyukk mbak septi
DeleteKangen banget aku sama salatiga, mbak..kangen kampus UKSW, gethuk kethek sama ronde mak pari :)
ReplyDeletedulu kuliah di uksw ya mbak dahlian ?
DeleteIya mbak 😀
DeleteAku dulu pernah tinggal 4 bulan di Salatiga pas kerja. Aduh, baca ini kok malah jadi kangen sama Lapangan Pancasila. Makanan Salatiga yang aku suka Gethuk Kethek sama Iwak Gemak. Bakso sering makan yang deket aja, Bakso Planet. Sama Sate Kambing Kanthil
ReplyDeletewah pernah tinggal di Salatiga y.....asik dong mbak
ReplyDelete